Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi salah satu skema baru di seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Sejumlah siswa menganggap SNBT serupa dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi (ANBK).

Platform edukasi Zenius Education mendapati, pendekatan SNBT dapat membuat para siswa menganggap bentuk seleksi masuk PTN ini serupa dengan AKM di Asesmen Nasional.

Sebab, SNBT tidak menggunakan tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS). Adapun pada AKM di ANB, pengujian mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa.

Dikutip dari Zenius, berikut perbedaan SNBT dan AKM ANBK.

Perbedaan SNBT dan AKM ANBK

Tujuan Tes di SNBT dan AKM

SNBT adalah seleksi penyaringan calon mahasiswa PTN. SNBT mengukur kemampuan siswa secara personal dan melihat kesesuaiannya dengan standar minimum yang ditetapkan di PTN pilihan masing-masing.

Berdasarkan kebijakan terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Sementara itu, AKM adalah sebuah instrumen dalam Asesmen Nasional (AN). AN adalah program peningkatan mutu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah, salah satunya lewat instrumen AKM.

AKM digunakan untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika siswa. AKM berperan untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa berdasarkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Soal SNBT dan AKM

SNBT menguji lewat tes skolastik. Tes ini terbagi dalam empat sub tes, yaitu tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris.

Keempat sub tes SNBT dibuat untuk menguji kemampuan berpikir, bernalar, serta pemecahan masalah. Soal-soal SNBT nantinya akan dirumuskan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP atau BP3). Badan ini juga merupakan badan yang juga merumuskan soal-soal AKM.

Sementara itu, soal AKM dirancang untuk menguji pola pikir dan daya nalar yang benar pada siswa. Yang diukur antara lain seberapa jauh siswa memahami informasi dalam soal, serta bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan dan digunakan dalam mencari pemecahan masalah tersebut.

Ada dua sub tes di AKM, yaitu AKM Literasi dan Numerasi. Soal-soal AKM diujikan lewat tiga parameter, yaitu konten, konteks, dan potensi kognitif.

Nah, sudah tahu perbedaan SNBT dan AKM di ANBK ya, detikers? Semangat mempersiapkan diri menghadapi SNBT!

Share: